--Welcome to My Blog--

Minggu, 30 Juni 2013

Simulasi Pembuatan 3 Dua Buah Jaringan yang dihubungkan dengan dua buah Router Static

Pembuatan 3 Dua Buah Jaringan yang dihubungkan dengan dua buah Router Static.
(Menggunakan Aplikasi Cisco Packet Tracer)
  1. KITA BUAT rangkaian jaringan
  2. Buat Dua Buah End Devices berupa PC dan koneksikan terhadap switch menggunakan kabel straight seperti gambar dibawah ini :
  3. Kemudian buat sebuah jaringan lagi dengan cara yang sama yaitu berupa dua buah PC dan sebuah switch.
  4. lakukan setting IP adress pada jaringan pertama, yaitu yaitu 202.95.85.0/24 komputer pertama (PC0) di setting dengan alamat IP : 202.95.85.2 dan netmask 255.255.255.0 dan komputer kedua (PC1) dengan alamat IP : 202.95.85.3 dan netmask 255.255.255.0.
  5. Lakukan setting IP adress pada jaringan kedua, yaitu 1.1.1.0/24 komputer pertama (PC2) di setting dengan alamat IP : 1.1.1.2 dan netmask 255.255.255.0 dan komputer kedua (PC3) dengan alamat IP : 1.1.1.3 dan netmask 255.255.255.0.
  6. Kemudian Buat sebuah Router dan koneksikan Jaringan pertama menggunakan kabel straight. Jaringan pertama dikoneksikan pada port fastEthernet 0/0 pada router pertama. Lakukan Setting IP address pada Router pertama pada port 0/0 dengan alamat IP : 202.95.85.1 dan subnet mask : 255.255.255.0
  7. Kemudian Buat sebuah Router lagi dan koneksikan Jaringan kedua menggunakan kabel straight. Jaringan kedua dikoneksikan pada port fastEthernet 0/0 pada router kedua. Lakukan Setting IP address pada Router pertama pada port 0/0 dengan alamat IP : 1.1.1.1 dan subnet mask : 255.255.255.0
  8. Kemudian, buat jaringan ketiga dengan membuat switch yang menghubungkan antar router. Hubungkan menggunakan kabel straight.
  9. Kemudian lakukan langkah setting jaringan ketiga (Antar router) dengan mengeset alamat IP pada port fastethernet1 0/1 pada router pertama dengan jaringan 223.223.223.16/29 dengan alamat ip : 223.223.223.18 dan netmask 255.255.255.248 dan setting alamat IP fastehernet1 0/1 pada router kedua dengan alamat IP: 223.223.223.19 dan netmask 255.255.255.248.
  10. Setelah itu isi tabel router pada router pertama dengan isian Network = 1.1.1.0 dan netmask 255.255.255.0 dengan next hop diisi dengan alamat ip pada router1 yaitu 223.223.223.19. dan isi table router pada router kedua dengan isian Network = 202.95.85.0 dan netmask 255.255.255.0 dengan next hop diisi dengan alamat ip pada router0 yaitu 223.223.223.18
  11. Kemudian agar settingan pada router tidak terhapus ketika router dimatikan, maka simpan konfigurasi router tersebut pada NVRAM (Non Volatile RAM) seperti pada percobaan pertama.
  12. Kemudian lakukan pengiriman paket data dengan terlebih dahulu melakukan power cycle pada semua device.
  13. Dapat kita lihat bahwa proses pengiriman data hampir sama dengan proses pengiriman data pada percobaan pertama yang menggunakan satu router. Pengiriman pertama akan gagal karena alamat MAC address dari komputer tujuan masih belum diketahui. Pada percobaan ini, ketika pengiriman paket ICMP gagal di router, maka router langsung mengirim ARP ke switch yang terhubung pada jaringan ketiga, kemudian switch tersebut melakukan broadcast pada paket ARP tersebut. Kemudian paket ARP tersebut diterima oleh router kedua dan kemudian dikembalikan ke router pertama melalui switch. Dengan cara ini, router pertama akan mengetahui alamat MAC address dari router kedua.
  14. Kemudian lakukan pengiriman ulang dari komputer PC0 ke PC3 lagi, maka yang akan dikirimkan hanya paket ICMP karena komputer sudah mengetahui alamat MAC address dari router pada jaringan tersebut.
  15. Terkadang pada percobaan kedua, proses pengiriman ICMP akan gagal, karena, pada router kedua, router tersebut masih belum memiliki alamat MAC address dari PC3 sebagai komputer tujuan, sehingga pada akhirnya router kedua harus mengirimkan ARP pada jaringan kedua agar router tersebut dapat mengidentifikasi komputer tujuan.
  16. Kemudian lakukan proses pengiriman ICMP yang ketiga.
  17. Dapat dlihat bahwa pada proses pengiriman ketiga, paket ICMP berhasil dikirim. Karena pada pengiriman ketiga, router pertama sudah mengetahui alamat MAC adress dari router kedua dan router kedua juga sudah mengetahui alamat MAC adress dari komputer tujuan sehingga paket ICMP berhasil dikirim. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada output proses ping dibawah ini. Dapat dilihat bahwa pengiriman paket pertama dan kedua gagal.

Simulasi 2 Dua Buah Jaringan yang dihubungkan dengan sebuah Router Static

Pembuatan 2 Dua Buah Jaringan yang dihubungkan dengan sebuah Router Static.
(Menggunakan Aplikasi Cisco Packet Tracer)
  1. Buat Dua Buah End Devices berupa PC dan koneksikan terhadap switch menggunakan kabel straigh
  2. Kemudian buat sebuah jaringan lagi dengan cara yang sama yaitu berupa dua buah PC dan sebuah switch.
  3. lakukan setting IP adress pada jaringan pertama, yaitu 192.168.1.0/24 komputer pertama (PC0) di setting dengan alamat IP : 192.168.1.2 dan netmask 255.255.255.0 dan komputer kedua (PC1) dengan alamat IP : 192.168.1.3 dan netmask 255.255.255.0.
  4. Lakukan setting IP adress pada jaringan kedua, yaitu 192.168.2.0/24 komputer pertama (PC2) di setting dengan alamat IP : 192.168.2.2 dan netmask 255.255.255.0 dan komputer kedua (PC3) dengan alamat IP : 192.168.2.3 dan netmask 255.255.255.0.
  5. Kemudian Buat sebuah Router dan koneksikan dengan dua jaringan diatas menggunakan kabel straight. Jaringan pertama dikoneksikan pada port fastEthernet 0/0 dan jaringan kedua dikoneksikan pada port 0/1 pada router.
  6. Kemudian lakukan setting alamat IP address pada Router dengan port 0/0 menggunakan jaringan pertama. Koneksikan dengan menggunakan IP address 192.168.1.1 dan subnet mask 255.255.255.0. setelah itu lakukan setting pada port 0/1 menggunakan jaringan kedua. Koneksikan dengan menggunakan IP address 192.168.2.1 dan subnet mask 255.255.255.0
  7. Alamat IP address pada router dengan port 0/0 merupakan default gateway dari jaringan yang pertama. Oleh karena itu, lakukan setting default gateway untuk PC0 dan PC1 dengan menggunakan IP address dari router dengan port 0/0. Lakukan hal yang sama dengan jaringan kedua. Lakukan setting default gateway dengan menggunakan IP address dari router dengan port 0/1.
  8. Lakukan Penyimpanan setting router agar ketika router dimatikan, setting pada router tidak hilang. Caranya dengan menyimpan settingan tersebut pada NVRAM (Non Volatile RAM) pada router tersebut
  9. Lakukan Power Cycle terhadap semua device dan tunggu hingga semua device terkoneksi kembali. Kemudian lakukan proses pengiriman Data dari dari PC0 (jaringan pertama) ke PC2 (jaringan kedua). Kerena semua device dilakukan power cycle, maka pertama kali data yang dikirimkan akan berupa ARP dan kemudian ICMP
  10. Pertama – tama, ARP akan dikirimkan ke switch, lalu pada switch, ARP tersebut dikirim ke seluruh Device pada jaringan tersebut (Router dan PC1)
  11. Karena pada jaringan tersebut tidak ditemukan komputer dengan IP tersebut, maka pengiriman ARP gagal, kemudian karena Router menerima pesan ARP dari PC0, maka Router tersebut akan mengirimkan ARP tersebut kembali ke PC0 karena pada dasarnya ARP tidak diroutingkan. Kemudian PC0 akan menerima pesan ARP tersebut dan kemudian PC0 akan mengirimkan paket ICMP ke Router melaui switch tentunya
  12. Karena syarat dikirimnya ICMP adalah harus tahu terlebih dahulu alamat MAC address dari komputer tujuan, maka pengiriman ICMP gagal pada saat ICMP ditransfer ke router. Oleh karena itu, router akan mencoba mengidentifikasi jaringan yang terhubung dengannya dengan cara mengirimkan ARP ke jaringan yang terkoneksi dengannya. Dengan demikian router akan mengidentifikasi komputer yang dituju oleh ICMP tadi sehingga router dapat mengetahui MAC address dari komputer tujuan (PC2)
  13. Oleh karena itu, biasanya pengiriman paket ICMP yang pertama akan gagal, karena pada dasarnya router masih belum mengetahui alamat MAC address dari komputer tujuan.
  14. Kemudian lakukan pengiriman ulang dari PC0 ke PC2 dengan menggunakan cara yang sama. Pada pengiriman kali ini, yang dikirim hanyalah ICMP karena pada dasarnya komputer PC0 sudah menyimpan alamat MAC address dari router tersebut pada tabel ARP komputer PC0
  15. Pertama – tama, paket ICMP akan dikirimkan ke switch, karena switch sudah menyimpan alamat MAC address dari router, maka switch akan langsung mengirimkan datanya ke Router.
  16. Kemudian Router akan mengirimkan datanya kedalam jaringan kedua melalui switch. Dan kemudian switch akan mengirimkan paket data ICMP tersebut ke semua komputer yang terhubung dengannya (broadcast). Karena switch belum menyimpan alamat MAC address dari tiap device yang terhubung dengannya. Kemudian PC2 akan menerima paket ICMP tersebut.
  17. Kemudian PC2 karena sudah menerima paket ICMP dari PC0, maka PC2 akan mengirimkan kembali paket ICMP tersebut ke PC0. Sehingga paket ICMP tersebut berhasil dikirimkan.
  18. Untuk Lebih jelasnya, mari kita lakukan proses ping ke alamat PC2 dengan menggunakan PC0, sebelumnya matikan seluruh device dengan menggunakan tombol power cycle. Dapat kita lihat bahwa pengiriman paket pertama terkadang akan gagal seperti pada percobaan yang telah dilakukan tadi.

Simulasi Pengiriman 2 paket data dari Switch Secara Bersamaan

  • Pengiriman 2 paket data dari Switch Secara Bersamaan
    SWITCH – Power Cycle
    • Pada awalnya, PC-0 dan PC-1 melakukan ping secara bersamaan. PC-0 mengirim ping ke PC-2 dan PC-1 mengirim ping ke PC-3.

    • kemudian secara bersamaan, PC-0 dan PC-1 mengirim ARP ke Switch karena PC-0 dan PC-1 belum tahu MAC adress dari destination yang dituju.
    • pada switch, ARP dari PC-1 dan PC-0 bergantian / menunggu untuk melakukan broadcast.
    • pada mulanya ARP dari PC-0 melakukan broadcast ke PC-lainnya untuk mendapatkan MAC adress dari komputer destination.
    • Setelah ARP dari PC-0 melakukan broadcast, maka ARP dari PC-01 melakukan broadcast ke PC lainnya.
    • Ketika PC-1 melakukan broadcast, PC-2 sudah menerima pesan ARP dari PC-0 dan kemudian mengembalikan ARP tersebut yang sudah terisi MAC adress dari PC-2 ke PC-0.
    • Kemudian ketika PC-2 mengembalikan pesan dari PC-0, PC-3 juga sudah menerima pesan ARP dari PC-1 dan kemudian mengembalikannya ke PC-1 melalui switch.
    • Ketika pesan ARP tersebut diterima oleh PC-0 dan PC-1 artinya tiap – tiap komputer tersebut sudah mengetahui alamat MAC adress dari komputer destination, maka PC-0 dan PC-1 mengirimkan pesan ICMP secara bersamaan.
    • yang pertama PC-0 mengirimkan pesan ping (ICMP) ke switch, karena switch sudah mengidentifikasi MAC adress dari komputer destination, maka paket data tersebut langsung dikirim ke PC-2 tanpa dilakukan broadcast.
    • Begitu juga yang terjadi pada PC-1. setelah paket ICMP diterima oleh komputer tujuan
    • maka komputer tujuan mengembalikan pesan ICMP ke komputer asal. karena menggunakan switch, maka pesan ICMP tersebut langsung dikirimkan ke komputer asal tanpa melakukan broadcast. Awalnya dr PC2 ke PC0 maka ping PC0 ke PC2 successful
    • Kemudian dr PC3 ke PC1 mengirimkan pesan ICMP maka ping PC1 ke PC3 successful
    • Successful

    SWITCH – Non Power Cycle
    • Karena Switch dan komputer PC-0 dan PC-1 sudah mengetahui MAC adress dari komputer yang dituju, maka komputer PC-0 dan PC-1 langsung mengirimkan pesan paket ICMP ke switch.

    • karena switch sudah menyimpan mac adress dari komputer destination, maka paket data dikirimkan langsung ke komputer destination.
    • Setelah komputer destination menerima paket data ICMP dari komputer sender (Asal) maka komputer destination (PC-2 dan PC-3) mengembalikan pesan ICMP ke komputer tujuan (PC-0 dan PC-1) melalui switch
    • Bila sampai ke PC semula maka successful

Simulasi Pengiriman 2 paket data dari Hub Secara Bersamaan

Pengiriman 2 paket data dari Hub Secara Bersamaan
HUB – power cycle
• Pada awalnya, PC-0 dan PC-1 melakukan ping secara bersamaan.
• PC-0 mengirim ping ke PC-2 dan PC-1 mengirim ping ke PC-3.

• kemudian secara bersamaan, PC-0 dan PC-1 mengirim ARP ke Hub karena PC-0 dan PC-1 belum tahu MAC adress dari destination yang dituju.
• Karena pengiriman sinyalnya dilakukan bersamaan, maka pada HUB terjadi collision sehingga pengiriman ARP menjadi gagal.

• Karena pengiriman ARP gagal maka pengiriman ICMP pun gagal karena belum diketahui MAC adress dari komputer destination yang dituju.
HUB – non power cycle
• Sama, pengiriman ICMP gagal karena pada saat ICMP atau pesan ping tersebut dikirim pada HUB secara bersamaan sehingga sinyal tersebut saling melemahkan karena terjadi collision sehingga komputer tidak dapat mendapatkan MAC adress dari komputer destination yang dituju

Simulasi ARP ICMP menggunakan SWITCH


Membuat sebuah jaringan komputer menggunakan SWITCH
  • Buka aplikasi Cisco Packet Tracer
  • Pilih End Devices, dan pilih Generic PC-PT untuk menambahkan komputer buatan
  • Buat 4 komputer buatan seperti gambar dibawah
  • Setelah itu tambahkan sebuah switch, dengan cara pilih Switches, dan pilih 2950T-24
  • Kemudian hubungkan menggunakan Conections, dan pilih Copper Straight-Through Setiap kali menghubungkan pilih fast Ethernet dan pilih port.
  • Maka bila sesuai maka hasilnya seperti dibawah
  • Bila sudah atur ip configurationnya dengan klik pada salah satu PC-PT dan pilih desktop
  • Dan pilih IP Configuration
  • Lakukan ip configuration ke semua PC-PT dengan IP yg berbeda, maka jadilah sebuah jaringan komputer dengan 4 port.

Melakukan Simulasi ARP ICMP menggunakan SWITCH
  • Mula-mula buat sebuah jaringan dengan spesifikasi seperti di atas. Pastikan komputer-komputer yang terhubung pada Switch sudah memiliki IP address yang berada pada jaringan yang sama.
  • Lalu kita tes koneksi apakah PC0 ke PC2 sudah bisa bertukar paket menggunakan salah satu tools pada Paket Tracer yaitu PDU.
  • Karena kita akan melihat simulasi pengiriman paket antara PC0 dan PC2 hanya pada bagian Edit Filter kita pilih ARP dan ICMP
  • Lalu untuk melihat proses step by step proses pengiriman paket dari PC0 ke PC 2 melalui SWITCH , tekan tombol “Capture/Forward”

1. Menggunakan Power Cycle
  • PC0 bersiap untuk mengirim data ke PC2 melalui switch. Sinyal dari data tersebut merupakan ARP dan ICMP. ARP berfungsi untuk mengenali MAC address dari penerima karena kondisi semua komputer pada awalnya adalah mati, sedangkan ICMP adalah paket data yang dibawa oleh sinyal tersebut
  • Lalu oleh switch sinyal tersebut disebar kepada semua komputer yang terhubung untuk mengetahui siapa penerima sinyal tersebut. Sinyal tersebut masih berupa ARP. Karena yang dituju oleh sinyal dari PC0 adalah PC2 , maka PC1 dan PC3 menolak dan PC2 menerima sinyal tersebut.
  • PC2 mengirim balik sinyal berupa ARP tersebut kepada switch yang berisi informasi MAC Address PC2 sebagai balasan sekaligus untuk melaporkan bahwa PC2 sudah menerima sinyal tersebut.
  • Oleh switch, sinyal ARP balasan tersebut langsung dikirim kembali ke komputer asal tanpa menyebar sinyal ke seluruh komputer. Hal ini terjadi karena switch lebih cerdas dibanding HUB yang langsung mengetahui siapa pengirim asal sinyal. Pada kondisi ini tugas ARP sebagai pencatat MAC Address dari penerima selesai. Sekarang adalah tugas ICMP untuk pengiriman paket. Dapat dilihat amplop bewarna ungu adalah paket ICMP.
  • Oleh PC0 paket tersebut dikirim ke switch untuk dikirim kepada penerima ,yaitu PC2
  • Oleh switch , ICMP langsung dikirim ke PC2, tanpa disebar ke seluruh komputer terlebuh dahulu.
  • Oleh PC2 paket dikirim kembali ke switch sebagai balasan untuk melapor bahwa PC2 telah menerima paket ICMP dari PC0.
  • Switch mengirim paket ICMP balasan dari PC2 langsung ke PC0
  • Dengan demikian selesai lah simulasi step by step pengiriman paket dari PC0 ke PC2 menggunakan switch. Dapat dilihat pada status menjadi Successful

2. Tanpa Power Cycle
Pada kondisi ini, pengiriman paket dimulai dari awal tanpa kondisi dimana status komputer mati. Oleh karena itu, kita hanya perlu menekan tombol “Reset Simulation”. Sehingga pada simulasi ini hanya diperlukan paket ICMP tanpa sinyal ARP, dikarenakan MAC Address yang dibawa oleh sinyal ARP tadi sudah terdeteksi pada kasus sebelumnya.
Dapat dilihat tanpa menggunakan “Power Cycle Devices” yang digunakan hanya paket ICMP

  • Mula-mula PC0 bersiap untuk mengirim paket ICMP ke tujuan yaitu PC2
  • Lalu oleh PC0 paket ICMP dikirim ke switch untuk diteruskan kepada penerima.
  • Lalu oleh switch, paket ICMP langsung diberikan kepada tujuan yaitu PC2. Kondisi ini terjadi karena PC0 sudah mengenal MAC Address dari PC2, sehingga switch pun bisa langsung mengenali komputer mana yang dituju oleh PC0.
  • Oleh PC2 paket ICMP dikembalikan ke switch sebagai balasan bahwa PC2 telah menerima paket dari PC0.
  • Oleh HUB paket ICMP balasan tersebut diteruskan ke penerima yaitu PC0 sebagai pengirim awal.Dengan begitu komunikasi antara PC0 dan PC2 menggunakan ICMP telah berakhir dan status ICMP adalah Successful.

Simulasi ARP ICMP menggunakan HUB


Membuat sebuah jaringan komputer menggunakan hub
  • Buka aplikasi Cisco Packet Tracer
  • Pilih End Devices, dan pilih Generic PC-PT untuk menambahkan komputer buatan
  • Buat 4 komputer buatan
  • Setelah itu tambahkan sebuah hub, dengan cara pilih Hubs, dan pilih Generic Repeater-PT
  • Kemudian hubungkan menggunakan Conections, dan pilih Copper Straight-Through Setiap kali menghubungkan pilih fast Ethernet dan pilih port.
  • Maka bila sesuai maka hasilnya seperti dibawah
  • Bila sudah atur ip configurationnya dengan klik pada salah satu PC-PT dan pilih desktop
  • Dan pilih IP Configuration
  • Lakukan ip configuration ke semua PC-PT dengan IP yg berbeda, maka jadilah sebuah jaringan komputer dengan 4 port.

Melakukan Simulasi ARP ICMP menggunakan HUB
• Mula-mula buat sebuah jaringan dengan spesifikasi seperti di atas. Pastikan computer-komputer yang terhubung pada HUB sudah memiliki IP address yang berada pada jaringan yang sama.

• Kemudian kita tes koneksi apakah dari PC0 ke PC2 sudah bisa bertukar paket menggunakan salah satu tools pada Paket Tracer yaitu PDU.
• Karena kita akan melihat simulasi pengiriman paket antara PC0 dan PC2 hanya pada bagian Edit Filter kita pilih ARP dan ICMP

• Lalu untuk melihat proses step by step proses pengiriman paket dari PC0 ke PC 2 melalui HUB , tekan tombol “Capture/Forward”

1. Menggunakan Power Cycle
  1. PC0 bersiap untuk mengirim data ke PC2 melalui HUB. Sinyal dari data tersebut merupakan ARP dan ICMP. ARP berfungsi untuk mengenali MAC address dari penerima karena kondisi semua komputer pada awalnya adalah mati, sedangkan ICMP adalah paket data yang dibawa oleh sinyal tersebut
  2. Lalu oleh HUB sinyal tersebut disebar kepada semua komputer yang terhubung untuk mengetahui siapa penerima sinyal tersebut. Sinyal tersebut masih berupa ARP. Karena yang dituju oleh sinyal dari PC0 adalah PC2 , maka PC1 dan PC3 menolak dan PC2 menerima sinyal tersebut.
  3. PC2 mengirim balik sinyal berupa ARP tersebut kepada HUB yang berisi informasi MAC Address PC2 , untuk melaporkan bahwa PC2 sudah menerima sinyal tersebut.
  4. Oleh HUB sinyal ARP tersebut disebar kembali ke seluruh komputer untuk mengetahui siapa penerima sinyal balasan tersebut. PC3 dan PC1 menolak karena computer yang dituju adalah PC0 yang merupakan pengirim asal. Pada kondisi ini tugas ARP sebagai pencatat MAC Address dari penerima selesai. Sekarang adalah tugas ICMP untuk pengiriman paket. Dapat dilihat amplop bewarna hijau tua adalah paket ICMP.
  5. Oleh PC0 pakettersebut dikirim ke HUB untuk dikirim kepada penerima . yaitu PC2
  6. Oleh HUB paket di sebar ke seluruh computer untuk mengetahui siapa penerima paket ICMP tersebut. Namun PC1 dan PC3 menolak paket tersebut dan diterima oleh PC2.
  7. Oleh PC2 paket dikirim kembali ke HUB sebagai balasan untuk melapor bahwa PC2 telah menerima paket ICMP dari PC0.
  8. HUB menyebar kembali paket ICMP balasan dari PC2 ke seluruh computer untuk mengetahui siapa penerima paket ICMP balasan tersebut. Namun yang merespon paket ICMP tersebut hanya PC0 karena PC) merupakan pengirim awal paket ICMP tersebut.
  9. Dengan demikian selesai lah simulasi step by step pengiriman paket dari PC0 ke PC2. Dapat dilihat pada status menjadi Successful

2. Tanpa Power Cycle
Pada kondisi ini, pengiriman paket dimulai dari awal tanpa kondisi dimana status komputer mati. Oleh karena itu, kita hanya perlu menekan tombol “Reset Simulation”. Sehingga pada simulasi ini hanya diperlukan paket ICMP tanpa sinyal ARP, dikarenakan MAC Address yang dibawa oleh sinyal ARP tadi sudah terdeteksi pada kasus sebelumnya.
Dapat dilihat tanpa menggunakan “Power Cycle Devices” yang digunakan hanya paket ICMP

  1. Mula-mula PC0 bersiap untuk mengirim paket ICMP ke tujuan yaitu PC2
  2. Lalu oleh PC0 paket ICMP dikirim ke HUB untuk diteruskan kepada penerima.
  3. Lalu oleh HUB paket ICMP disebar ke seluruh computer untuk mengetahui siapa penerimanya. Karena penerimanya adalah PC2 maka PC0 dan PC3 menolak paket tersebut.
  4. Oleh PC2 paket ICMP dikembalikan ke HUB sebagai balasan bahwa PC2 telah menerima paket dari PC0.
  5. Oleh HUB paket ICMP balasan tersebut diteruskan ke penerima dengan cara disebar ke semua computer. Hanya PC0 yang merespon paket tersebut karena paket ICMP balasan tersebut ditujukan ke pengirim asalnya yaitu PC0.
  6. Dengan begitu komunikasi antara PC0 dan PC2 menggunakan ICMp telah berakhir dan status ICMP adalah Successful.

Serial Port

Serial port merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh sebuah PC untuk berhubungan dengan perangkat luar. Melalui port ini, semua peralatan luar yang terkoneksi dengan PC dapat dikontrol atau dikendalikan dengan memberikan sebuah perintah melalui PC. Ada dua cara dalam komunikasi serial, yaitu komunikasi data serial secara sinkron dan komunikasi data serial secara asinkron. Pada komunikasi data serial secara sinkron, sinyal clock dikirimkan bersama-sama dengan data serial. Sedangkan komunikasi data secara asinkron, sinyal clock tidak dikirim bersama-sama dengan data serial, melainkan dibangkitkan sendiri-sendiri oleh rangkaian penerima data (receiver) maupun rangkaian pengirim data (transmitter)
Pada PC, serial port yang digunakan termasuk jenis asinkron, dimana komunikasi serial ini dikerjakan oleh UART (Universal Asynchronous Receiver / Transmitter). IC UART ini berfungsi untuk mengubah data parallel menjadi data serial dan menerima data serial yang kemudian diubah kembali menjadi data parallel. Pada UART, kecepatan pengiriman data (baudrate) dan fase clock pada sisi transmitter dan pada sisi receiver harus sinkron. Untuk itu diperlukan diperlukan sinkronisasi antara transmitter dan receiver. Hal ini dilakukan oleh bit ‘Start’ dan bit ‘Stop’.
Standar sinyal komunikasi serial yang banyak digunakan ialah standar RS232. Standar ini hanya menyangkut komunikasi data antara komputer (Data Terminal Equipment – DTE) dengan alat – alat pelengkap komputer (Data Circuit-Terminating Equipment – DCE). Standarad RS232 inilah yang biasa digunakan pada serial port IBM PC Compatibel. Standar sinyal serial RS232 memiliki ketentuan level tegangan sebagai berikut:
– Logika ‘1’ disebut ‘mark’ terletak antara -3 volt hingga -25 volt.
– Logika ‘0’ disebut ‘space’ terletak antara +3 volt hingga +25 volt.

Daerah tegangan antara -3 volt hingga +3 volt adalah invalid level, yaitu daerah tegangan yang tidak memiliki level logika pasti sehingga harus dihindari. Demikian juga level tegangan lebih negatif dari -25 volt atau lebih positif dari +25 volt juga harus dihindari karena dapat merusak line driver pada saluran RS232.

Model Komunikasi Jaringan

Model Komunikasi Jaringan ada 2 : OSI model dan TCP/IP model.
MODEL OSI
Model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Berikut penjelasan setiap layer pada model osi :
  • Physical –> Timing (Pengkodean waktu) dan sinkronisasi bits
  • Data Link –> Mengatur tujuan dan sumber dari alamat physical (MAC Address). Merangkai bits-bits menjadi sebuah data dan hasilnya adalah frame (kerangka dari bitstream). Alanya swicth.
  • Network –> Bertanggung jawab untuk membawa data dari satu simpul ke simpul lain dan sumber dari alamts kogical (IP Address). Memilih jalur terdekat dengan menggunakan alat routher
  • Transport –> Bertanggung jawab terhadap sampai atau tidaknya data. Ada2 metode, UDP : tidak ada jaminan datanya sampai, TCP : Data pasti sampai.
  • Session –> Membuka, merawat, mengendalikan dan melakukan terminasi hubungan antar simpul serta melakukan pemisahan data antar aplikasi. Ini adalah tugas OS.
  • Presentation –> Mengatur bagaimana suatu data dipresentasikan, dalam artian bagaimana metode coding, format serta kompresi data.
  • Application –> Aplikasi transfer data, Resource Availabililty, mengidentifikasi mitra komunikasi, terkait dengan aplikasi end-user (software).

MODEL TCP/IP
TCP/IP model merupakan pemodelan dengan menggunakan protocol model, pada model ini dijelaskan apa saja yang terjadi pada tiap lapisan protocol. TCP/IP model memiliki 4 laye, yaitu:
  • Application Layer –> Pada layer ini terjaci encoding dan juga dialog control. Application layer bertugas bagaimana data-data yang dikomunikasikan melalui jaringan ditampilkan kepada kepada user.
  • Transport layer –> Pada layer ini, data yang akan ditransmisikan akan disegmentasi menjadi menjadi paket-paket yang lebih kecil, dan kemudian mengirimkannya ke Internetlayer. TCP bekerja pada layer ini.
  • Internet Layer –> Pada layer ini segment dienkapsulasi menjadi paket dan kemudian dibungkus dengan alamat logikal IP. Internet layer juga terjadi penentuan jalur terbaik untuk menuju destination
  • Network Access –>Paket yang masuk ke layer ini dienkapsulasi lagi dengan alamat fisik (physicel address) MAC address, dan kemudian di-encode kedalam meida dan ditransmisikan menuju destination.

Konfigurasi Jaringan pada Linux

Bagaimana ya bila konfigurasi jaringan di linux?… sulit ngak ya?…
Mudah kok Ikuti saja langkah-langkah berikut ini untuk konfigurasi jaringan setting IP address di Linux/Ubuntu.
Untuk mengedit settingan IP di Ubuntu kita bisa menggunakan 2 cara, yaitu dari command line (Terminal), dan setting dari Network Manager (GUI).

Melalui command line
Inilah cara yang paling mudah dan cepat. Hanya perlu mengedit file /etc/network/interfaces dan mengisinya dengan settingan yang diinginkan. Caranya seperti ini:
1.   Buka Terminal, jalankan perintah berikut:
sudo nano /etc/network/interfaces
2.   Misalnya mempunyai koneksi eth0 yang terhubung, dan ingin memberi IP address baru seperti ini:
IP: 192.168.1.120 Subnet mask / Netmask: 255.255.255.0 Gateway: 192.168.1.254
Maka yang perlu dilakukan adalah menambahkan baris berikut ini:
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.120
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.254
3.   Save, cara tekan Ctrl-X dan Y.

Selanjutnya kita masih harus mengedit DNS Server, kita perlu mengedit /etc/resolv.conf:
1.      Buka Terminal, jalankan perintah ini: sudo nano /etc/resolv.conf
2.   Masukkan DNS, misalnya anda ingin menggunakan DNS dari Google (8.8.8.8), masukkan dengan format seperti ini: nameserver 8.8.8.8(menggunakan DNS Google hanya sebagai contoh, atau alternatif dari dns yang ditentukan oleh ISP)
3.      Setelah semua settingan diatas di isi, kita harus membuat agar sistem membaca atau mengenali settingan yang kita buat, jalankan perintah ini pada Terminal:
sudo /etc/init.d/networking restart

Melalui NetworkManager (GUI)
Ini adalah cara yang paling banyak disukai orang karena tidak perlu mengetik di Terminal, tapi membutuhkan proses yang sedikit lebih panjang.
      1.       Klik-kanan pada icon networkmanager, lalu pilih Edit Connections.
      2.       Pada tab Wired (koneksi kabel), klik pada tombol Add untuk menambah settingan baru
      3.       Masuk ke tab IPv4 Settings dan isi settingannya:
       IP: 192.168.1.120 Subnet mask / Netmask: 255.255.255.0 Gateway: 192.168.1.254
      4.       Setelah semua settingan sudah diisi, klik tombol Apply untuk menerapkan settingan.
      5.       Klik pada NetworkManager dan pilih settingan yang baru saja dibuat.

Kita sudah berhasil !!! 

Konfigurasi Jaringan pada Windows

Sebelumnya saya telah posting tentang cara membuat kabel UTP. Kali ini saya ingin memcoba kabel cross secara langsung yaitu dengan menghubungkan komputer ke dalam sebuah jaringan komputer, maka selain menyiapkan perangkat keras jaringan komputer (kabel UTP cross), maka juga harus melakukan setting jaringan di sistem komputer.
  • setting jaringannya yaitu memberikan alamat Internet Protocol Address (IP Address) pada komputer. Alamat IP diperlukan agar komputer bisa saling mengenal.
    Jika menggunakan sistem operasi Windows, berikut adalah langkah-langkah memasang alamat IP :
    1. Gunakan menu Start > Control Panel > Network Connections.

    2. Klik kanan pada menu Local Area Connection / Ethernet dan pilih menu Properties.

    3. Pada tab General, klik menu Internet Protocol (TCP/IP) bisa Internet protokol version 4 (TCP/IPV4) dan klik Properties.
    4. Tuliskan alamat IP (IP Address) yang dikehendaki, misalnya diisi 192.168.1.10 dengan Subnet mask 255.255.255.0. Perlu diperhatikan, bahwa masing-masing komputer harus memiliki alamat IP yang berbeda.

    5. Lakukan testing dengan membuka command prompt dan mengetik perintah C:\>ping 192.168.1.10.
    6. Jika reply berhasil berarti komputer tersebut sudah berada dalam jaringan dan siap digunakan.

    selamat mencoba……mudahkan….

Totalitas Perjuangan